Candi Bubrah adalah salah satu candi Buddha yang terletak di kompleks Taman Wisata Candi Prambanan, tepatnya berada di antara Percandian Rara Jonggrang dan Candi Sewu. Secara administratif, candi ini berada di Dukuh Bener, Bugisan, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Indonesia. Meskipun Candi Bubrah tidak sepopuler candi-candi utama seperti Candi Prambanan dan Candi Sewu, candi ini memiliki nilai sejarah dan arkeologi yang sangat penting dalam memahami kebudayaan dan peradaban pada masa Kerajaan Mataram Kuno.
Sejarah Penemuan dan Nama Candi Bubrah
Nama "Bubrah" berasal dari bahasa Jawa yang berarti "rusak" atau "hancur". Hal ini merujuk pada kondisi candi saat ditemukan, yang berada dalam keadaan runtuh dan rusak. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-9 Masehi, sejalan dengan periode kejayaan Kerajaan Mataram Kuno, yakni pada masa yang sama dengan pembangunan Candi Sewu. Candi Bubrah ditemukan dalam kondisi yang cukup memprihatinkan, dengan banyak bagian yang hilang atau rusak.
Arsitektur dan Ukuran Candi Bubrah
Candi Bubrah memiliki ukuran yang relatif kecil jika dibandingkan dengan candi-candi besar lainnya di kompleks Prambanan. Candi ini memiliki panjang dan lebar masing-masing 12 meter, dengan sisa reruntuhan yang mencapai ketinggian hanya sekitar 2 meter. Meskipun ukurannya kecil, candi ini tetap memiliki struktur yang terbuat dari batu andesit yang diolah dengan cermat.
Pada saat ditemukan, masih ada beberapa arca Buddha yang dapat ditemukan di area sekitar candi, meskipun sebagian besar dari arca-arca tersebut tidak utuh lagi. Hal ini menunjukkan bahwa Candi Bubrah, meskipun tidak sebesar Candi Sewu atau Candi Prambanan, tetap memiliki fungsi sebagai tempat ibadah Buddha pada masa itu.
Proses Pemugaran Candi Bubrah
Seiring dengan berjalannya waktu, kondisi Candi Bubrah semakin memburuk akibat bencana alam dan erosi. Untuk melestarikan candi ini, proyek pemugaran dimulai pada tahun 2016 dan selesai pada 14 Desember 2017. Proyek pemugaran ini memerlukan biaya yang tidak sedikit, yakni sekitar Rp13 miliar. Upaya restorasi ini diharapkan dapat mengembalikan Candi Bubrah ke bentuk semula atau setidaknya melestarikan sisa-sisa penting dari bangunan tersebut agar dapat dipelajari oleh generasi mendatang.
Fungsi dan Makna Candi Bubrah
Candi Bubrah merupakan salah satu contoh candi Buddha yang dibangun pada masa Kerajaan Mataram Kuno, yang pada masa itu dikenal sebagai pusat kebudayaan dan agama Hindu-Buddha di Jawa Tengah. Meskipun candi ini memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan candi utama seperti Candi Sewu, keberadaannya tetap memiliki nilai sejarah yang sangat penting.
Candi Bubrah kemungkinan besar digunakan sebagai tempat pemujaan atau sebagai bagian dari kompleks percandian yang lebih besar. Hal ini dapat dilihat dari sisa-sisa arca Buddha yang ditemukan di sekitar candi. Arca-arca ini menunjukkan bahwa candi ini digunakan oleh umat Buddha untuk melakukan ibadah atau ritual keagamaan.
Candi Bubrah dalam Kompleks Candi Prambanan
Candi Bubrah terletak di dalam kawasan Taman Wisata Candi Prambanan, yang juga merupakan rumah bagi beberapa candi besar lainnya seperti Candi Prambanan dan Candi Sewu. Keberadaan Candi Bubrah menambah keberagaman dan kompleksitas situs percandian ini. Meskipun candi ini tidak sebesar atau semegah Candi Prambanan, Candi Bubrah tetap berkontribusi dalam menggambarkan kebudayaan Buddha yang pernah berkembang di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah.
Konservasi dan Pemeliharaan
Pemugaran Candi Bubrah yang dilakukan pada tahun 2016 hingga 2017 merupakan langkah penting dalam melestarikan situs bersejarah ini. Namun, konservasi dan pemeliharaan candi ini tetap menjadi tantangan besar, mengingat usia bangunan yang sudah sangat tua dan kerusakan yang terjadi akibat faktor alam. Oleh karena itu, keberlanjutan pemeliharaan dan restorasi sangat diperlukan agar generasi mendatang dapat terus belajar dari sejarah serta warisan budaya yang ada di kawasan ini.
0 Comments