Ad Code

Responsive Advertisement

Candi Brahu: Keajaiban Arsitektur dan Sejarah Majapahit

Candi Brahu adalah salah satu candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang terletak di desa Temon, kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Candi ini dianggap sebagai salah satu situs sejarah yang penting untuk memahami peradaban besar Majapahit yang pernah mencapai puncak kejayaan di abad ke-14 dan ke-15. Sebagai bagian dari kompleks candi Majapahit, Candi Brahu memberikan gambaran mengenai arsitektur, kepercayaan, dan kehidupan sosial budaya pada masa itu.
Sejarah dan Penemuan Candi Brahu

Candi Brahu diperkirakan dibangun sekitar abad ke-14, pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit, di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk yang terkenal dengan kecerdasannya dalam memimpin kerajaan. Candi ini ditemukan pada tahun 1831 oleh seorang arkeolog bernama Sir Thomas Stamford Raffles, yang merupakan Gubernur Jenderal Inggris di Jawa. Raffles mengidentifikasi candi ini sebagai bagian dari kompleks kerajaan Majapahit yang tersebar di wilayah Trowulan, yang saat ini menjadi situs arkeologi penting.



Candi Brahu diduga dibangun sebagai tempat pemujaan agama Hindu, meskipun beberapa teori juga mengaitkannya dengan pengaruh agama Buddha, mengingat adanya keanekaragaman budaya dan kepercayaan di Majapahit. Candi ini diperkirakan digunakan sebagai tempat untuk upacara keagamaan, seperti pemujaan terhadap dewa-dewa Hindu, terutama Siwa.

Candi Brahu


Arsitektur Candi Brahu

Candi ini menggunakan struktur batu bata merah yang kokoh, yang merupakan ciri khas arsitektur Majapahit. Candi ini memiliki bentuk piramida bertingkat, dengan ukuran yang cukup besar. Candi Brahu terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

Dasar Candi

Dasar candi memiliki bentuk persegi panjang, dengan ukuran yang cukup luas. Pada bagian dasar ini, terdapat beberapa relief yang menggambarkan kehidupan masyarakat pada masa itu, serta dewa-dewa Hindu yang dipuja oleh umat Majapahit.

Tubuh Candi

Bagian tubuh candi merupakan bangunan utama yang lebih tinggi dan berfungsi sebagai tempat pemujaan. Struktur tubuh candi ini memiliki pintu masuk yang mengarah ke ruang utama, di mana mungkin ada sebuah arca atau patung dewa yang disembah.

Atap Candi

Bagian atap candi terdiri dari beberapa tingkat yang semakin mengecil ke atas. Atap ini dirancang untuk memberikan kesan vertikal yang kuat, mengarah ke langit dan melambangkan hubungan antara dunia manusia dan dunia para dewa.

Relief dan Hiasan

Seperti banyak candi Majapahit lainnya, Candi Brahu dihiasi dengan relief-relief yang menggambarkan cerita-cerita mitologi Hindu. Pada beberapa bagian candi, dapat ditemukan gambar-gambar dewa-dewa, serta kehidupan masyarakat pada masa itu.

Fungsi dan Makna Candi Brahu

Sebagai bagian dari kerajaan besar Majapahit, Candi Brahu memiliki fungsi yang sangat penting dalam konteks keagamaan dan sosial. Candi ini diperkirakan digunakan sebagai tempat pemujaan terhadap Dewa Siwa, salah satu dewa utama dalam agama Hindu. Pemujaan terhadap dewa-dewa dilakukan melalui berbagai upacara yang dipimpin oleh para brahmana.

Selain itu, Candi Brahu juga dianggap sebagai simbol dari kejayaan Majapahit yang telah mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Hayam Wuruk. Keberadaan candi ini mengindikasikan betapa pentingnya agama Hindu dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Majapahit. Candi-candi seperti Brahu juga berfungsi sebagai pusat kegiatan keagamaan dan budaya yang menghubungkan dunia manusia dengan dunia para dewa.

Candi Brahu dan Kehidupan Masyarakat Majapahit

Candi Brahu, meskipun tidak sebanyak candi-candi besar lainnya di Jawa, memberikan gambaran yang jelas tentang kehidupan dan budaya pada masa Majapahit. Berdasarkan penelitian dan penemuan arkeologi di sekitar situs Trowulan, diketahui bahwa Kerajaan Majapahit memiliki sistem kepercayaan yang menggabungkan unsur-unsur Hindu dan Buddha.

Masyarakat Majapahit pada saat itu dikenal sangat menghargai seni dan budaya. Banyak candi, patung, dan relief yang ditemukan di kompleks ini menunjukkan betapa majunya peradaban mereka, terutama dalam bidang arsitektur dan seni rupa. Candi Brahu menjadi salah satu bukti dari prestasi besar kerajaan ini, tidak hanya dari segi kekuatan politik, tetapi juga dari segi keagamaan dan kebudayaan.
Pemeliharaan dan Konservasi

Saat ini, Candi Brahu menjadi salah satu situs arkeologi yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia. Konservasi dan pemeliharaan candi ini dilakukan oleh pihak berwenang untuk menjaga kelestariannya, baik dari ancaman alam maupun manusia. Sebagai situs bersejarah, Candi Brahu menarik minat banyak wisatawan, baik lokal maupun internasional, yang ingin mempelajari lebih dalam tentang sejarah dan kebudayaan Majapahit.
Penutup

Candi Brahu adalah salah satu saksi bisu dari kemegahan dan kejayaan Kerajaan Majapahit. Sebagai warisan budaya yang sangat penting, candi ini memberikan wawasan yang mendalam tentang sejarah, arsitektur, dan kepercayaan masyarakat Majapahit pada masa lampau. Meskipun tidak sebesar Candi Penataran atau Candi Singosari, Candi Brahu tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari kisah besar peradaban Majapahit yang kaya akan kebudayaan dan tradisi.

 

Post a Comment

0 Comments